Apa Itu Business Requirement Document? Pengertian, dan Kegunaannya

Dalam menjalankan bisnis, tentunya pernah mendengar istilah Business Requirement Document atau disingkat BRD. Sayangnya, pemilik bisnis pemula sering kali kurang familiar dengan hal tersebut. Seperti apa maksud dan tujuan dari BRD, hingga apa saja komponen penting yang terdapat dalam BRD tersebut.

Untuk memberikan informasi tentang BRD, artikel berikut ini akan memberikan penjelasan singkat. Mulai dari definisi, tujuan, komponen dan proses pembuatan BRD. Lebih jelas, simak informasinya berikut di bawah ini.

Definisi Business Requirement Document (BRD)

Dimulai dari definisi dari BRD secara umum. Business Requirement Document (BRD) adalah dokumen yang mendefinisikan kebutuhan bisnis suatu proyek atau inisiatif bisnis. Dokumen ini berisi detail tentang apa yang harus dicapai oleh proyek tersebut, serta bagaimana cara mencapainya.

BRD merupakan salah satu langkah awal dalam proses pengembangan proyek bisnis. Hal ini juga merupakan hal yang menjadi panduan bagi tim proyek dalam merancang, mengembangkan, dan mengimplementasikan solusi yang sesuai dengan kebutuhan bisnis. Sehingga bisa dikatakan bahwa BRD sangat penting bagi bisnis terutama dalam mengembangkan proyek bisnis secara maksimal.

Tujuan Dari Pembuatan BRD

Tujuan dari BRD adalah untuk menyediakan panduan yang jelas dan terperinci kepada tim proyek tentang apa yang harus dicapai oleh proyek tersebut. Dengan adanya BRD, tim proyek dapat memahami dengan jelas tujuan bisnis proyek, kebutuhan pengguna, dan batasan-batasan yang harus diperhatikan dalam pengembangan solusi bisnis.

Selain itu, BRD juga membantu dalam komunikasi antara tim proyek dan stakeholder bisnis, sehingga semua pihak terlibat dapat memiliki pemahaman yang sama tentang kebutuhan dan tujuan proyek.

Business Requirement Document

Komponen-Komponen Utama BRD

Dalam Business Requirement Document terdapat beberapa komponen utama yang harus tersedia di dalamnya. Beberapa komponen tersebut antara lain yaitu sebagai berikut.

Deskripsi Proyek

Komponen ini menjelaskan latar belakang proyek, tujuan bisnis, dan kebutuhan yang ingin dicapai oleh proyek tersebut. Deskripsi proyek juga mencakup gambaran umum tentang lingkup proyek dan batasan-batasan yang harus diperhatikan.

Ruang Lingkup Proyek

Komponen ini menjelaskan batasan-batasan proyek, termasuk dalam hal waktu, biaya, dan sumber daya yang tersedia. Lingkup proyek juga mencakup deskripsi tentang apa yang termasuk dan tidak termasuk dalam proyek tersebut.

Kebutuhan Bisnis

Komponen ini menjelaskan kebutuhan bisnis yang harus dipenuhi oleh proyek. Kebutuhan bisnis dapat berupa kebutuhan fungsional, non-fungsional, atau kebutuhan pengguna yang harus dipenuhi oleh solusi bisnis yang dikembangkan.

Persyaratan Fungsional

Selanjutnya yaitu komponen terkait dengan persyaratan fungsional yang harus terpenuhi dalam pembuatan Business Requirement Document. Yang dimaksud dengan hal ini antara lain yaitu persyaratan terkait fitur maupun fungsi dari proyek yang dijalankan.

Persyaratan Non-Fungsional

Ada juga persyaratan non-fungsional yang merupakan komponen BRD yang tidak kalah pentingnya. Dalam hal ini, komponen yang dimaksudkan meliputi performa proyek, keamanan pelaksanaan proyek, hingga skalabilitas proyek tersebut.

Contoh-Contoh Elemen Dalam BRD

Adapun dalam penerapannya, akan lebih mudah jika mengetahui seperti apa contoh-contoh elemen Business Requirement Document atau BRD. Secara lebih spesifik, berikut ini contoh dari elemen yang dimaksudkan sebelumnya dalam BRD.

  • Elemen deskripsi proyek umumnya tertuang dalam ringkasan atau ulasan. Dimana dalam bagian ini tertera informasi umum tentang proyek.
  • Elemen ruang lingkup proyek dapat tertuang pada bagian tersendiri yang menjelaskan seperti apa scope proyek yang akan dijalankan nantinya.
  • Elemen kebutuhan bisnis dapat diinformasikan pada bagian tersendiri selanjutnya.
  • Elemen persyaratan fungsional umumnya akan dijelaskan pada bagian persyaratan bisnis. Dimana hal ini mencakup informasi fungsi dan tujuan proyek.
  • Elemen persyaratan non-fungsional menjelaskan terkait bagaimana bisnis dapat berjalan dengan aman dari awal hingga akhir.

Proses Pembuatan BRD

Untuk dapat membuat Business Requirement Document yang tepat, maka diperlukan proses yang sesuai pula. Adapun proses tersebut yaitu sebagai berikut.

Identifikasi Stakeholder

Dimulai dengan melakukan identifikasi daftar stakeholder yang terlibat dalam proyek, serta peran dan tanggung jawab masing-masing stakeholder. Hal ini penting untuk memastikan bahwa semua pihak terlibat memiliki pemahaman yang sama tentang proyek dan dapat berkontribusi secara efektif.

Pengumpulan Persyaratan

Setelah itu berlanjut dengan mengumpulkan sejumlah persyaratan yang diperlukan. Dalam membuat BRD tentu saja terdapat beberapa persyaratan penting yang harus dipenuhi. Oleh sebab itu sangat penting menyiapkan hal-hal tersebut sejak awal. Agar nantinya proses menjalankan bisnis tidak akan mengalami kendala.

Analisis Persyaratan

Kemudian yang perlu dilakukan yaitu melakukan analisis persyaratan yang dibutuhkan. Pemilik bisnis harus mampu melihat apakah seluruh persyaratan yang diberikan dapat terpenuhi dengan baik atau tidak. Sehingga ke depan tidak ada kendala terkait kebutuhan persyaratan yang harus terpenuhi tersebut.

Penulisan dan Dokumentasi BRD

Membuat Business Requirement Document atau BRD juga harus memperhatikan penulisan hingga proses dokumentasinya. Upayakan supaya tidak terjadi kesalahan yang berarti sehingga tidak menghambat proses jalannya proyek ke depannya. Maka dari itu ini adalah tahapan yang harus diperhatikan dengan seksama.

Validasi Dan Persetujuan BRD

Terakhir jika semua hal telah terpenuhi, maka otomatis dibutuhkan proses untuk validasi dan persetujuan dari BRD atau Business Requirement Document yang telah dibuat. Sehingga nantinya hal tersebut dapat digunakan dalam proses pengerjaan proyek bisnis.

Business Requirement Document

Manfaat BRD bagi Pengembangan Proyek Bisnis

Penggunaan Business Requirement Document yang tepat dan lengkap juga dapat memberikan berbagai macam manfaat. Terutama dalam mendukung pengembangan proyek bisnis yang direncanakan. Beberapa manfaat yang dimaksudkan tersebut yaitu sebagai berikut.

  • Mencegah ambigu dan kesalahpahaman. Dengan adanya BRD maka arah bisnis menjadi lebih jelas. Sehingga resiko terjadinya kesalahpahaman dapat diatasi sejak awal.
  • Menjamin kesesuaian antara kebutuhan bisnis dan solusi teknis. Business Requirement Document juga dapat membantu untuk memberikan kesesuaian antara apa saja yang dibutuhkan dalam menjalankan suatu bisnis berikut solusi yang terkait. Sehingga semua hal yang dibutuhkan dapat tersedia dengan baik saat bisnis dijalankan.
  • Meningkatkan transparansi dan komunikasi antar tim proyek. Berkat adanya BRD akan lebih mudah untuk berkomunikasi antara anggota tim proyek yang satu dan yang lain. Sehingga mencapai visi dan misi proyek bisnis juga akan lebih mudah.
  • Memfasilitasi pengelolaan perubahan kebutuhan. Berkat adanya BRD tentu saja akan lebih mudah memberikan akses untuk mengelola apa saja kebutuhan yang berubah dari awal hingga akhir pelaksanaan proyek bisnis.

Kesimpulan

Dengan adanya Business Requirement Document atau BRD yang lengkap dan terperinci, tim proyek dapat bekerja dengan lebih efisien dan efektif dalam mengembangkan solusi bisnis yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan bisnis. Selain itu, BRD juga membantu dalam mengurangi risiko dan memastikan keberhasilan proyek bisnis secara keseluruhan. Oleh karena itu, BRD merupakan salah satu dokumen yang sangat penting dalam proses pengembangan proyek secara keseluruhan.

Adapun untuk mengoptimasikan hal ini, pemilik bisnis juga dapat memanfaatkan aplikasi yang tepat. Misalnya dengan menggunakan aplikasi Supertim yang dilengkapi dengan fitur-fitur menarik dalam membantu penyusunan BRD secara efisien dan efektif. Sehingga nantinya bisnis berjalan dengan baik dan dapat mencapai tujuan kesuksesan secara optimal.

Scroll to Top