Salah satu strategi terbaik dalam meningkatkan pemasaran yaitu dengan melakukan follow up pada calon pelanggan. Sering kali teknik pemasaran cukup cemerlang dan menarik perhatian, namun gagal melakukan penjualan karena lupa atau tidak memperhatikan kebutuhan untuk menindak lanjuti strategi tersebut. Sehingga hal ini membuat pelaku bisnis awam sering kali mempertanyakan apa itu follow up dalam hal teknik pemasaran secara khusus.
Dalam artikel ini akan dibahas lebih lanjut terkait hal tersebut. Sehingga apabila pemilik usaha ingin meningkatkan penjualan, bisa mencoba melakukan strategi yang menarik ini. Mulai dari memahami apa itu follow up, hingga melihat seperti apa strategi follow up yang tepat dan memahami jenis-jenis follow up yang bisa dilakukan. Lebih jelasnya, segera saja simak informasi yang diberikan berikut ini.
Daftar Isi
Pentingnya Follow Up Dalam Proses Penjualan
Memahami lebih dulu tentang pentingnya apa itu follow up dalam proses penjualan merupakan langkah awal yang harus dipahami pemilik bisnis. Secara umum melakukan follow up ini cukup penting, karena berujung pada peningkatan penjualan atau mencapai target penjualan dalam pemasaran.
Tanpa melakukan follow up, maka strategi pemasaran yang digunakan bisa jadi tidak akan maksimal. Calon pelanggan belum tentu berakhir dengan penjualan, sehingga pada akhirnya target pemasaran tidak tercapai sepenuhnya. Namun dengan melakukan follow up yang rutin, tentu akan lebih mudah melakukan penjualan dan mencapai target bisnis yang diharapkan.
Perencanaan Strategi Apa Itu Follow Up
Dalam melaksanakan apa itu follow up tentu saja dibutuhkan perencanaan yang matang. Supaya dapat memberikan hasil yang diinginkan sesuai target bisnis. Adapun dalam melakukan perencanaan yang optimal dan efektif, dapat melakukan beberapa langkah berikut di bawah ini.
Identifikasi Target Pasar dan Prospek Potensial
Pertama-tama pastikan untuk melakukan identifikasi target pasar dan prospek yang sekiranya potensial untuk dilakukan follow up. Dalam arti lihat dengan baik mana calon konsumen yang akan melakukan pembelian dan mana yang sekiranya tidak tertarik untuk membeli. Dengan demikian akan lebih mudah menerapkan strategi follow up nantinya.
Penetapan Tujuan yang Jelas Untuk Follow Up
Perjelas seperti apa tujuan dari follow up yang akan dilakukan. Apakah untuk memastikan calon konsumen melakukan pembelian, ataukah untuk hal yang lainnya. Dengan tujuan dan arah yang jelas, maka strategi follow up yang dilakukan nantinya juga akan lebih terarah untuk mencapai tujuan yang diinginkan tersebut.
Jenis-Jenis Follow Up Dalam Penjualan
Adapun apa itu follow up rupanya memiliki beberapa jenis. Beberapa jenis dari hal tersebut yaitu seperti yang tertera di bawah ini.
Follow up setelah presentasi produk atau layanan
Jenis pertama dari apa itu follow up yaitu yang dilakukan setelah melakukan presentasi produk. Dalam hal ini pemilik bisnis harus berupaya untuk memastikan apakah informasi yang diberikan sudah cukup. Lalu seperti apa kebutuhan calon konsumen agar bisa melakukan pembelian saat proses follow up dilakukan.
Follow up setelah pertemuan penjualan atau demo
Berikutnya yaitu jenis follow up setelah melakukan demo atau pertemuan penjualan. Disini pemilik bisnis harus bisa memastikan bahwa demo yang diberikan cukup jelas dan menarik minat calon konsumen. Sehingga strategi apa itu follow up bisa berhasil membuahkan pembelian.
Follow up setelah pengiriman penawaran atau proposal
Terakhir jenis follow up yang dilakukan setelah memberikan penawaran atau proposal pada calon konsumen. Dimana dalam hal ini pemilik bisnis harus dapat memastikan bahwa penawaran yang diberikan sudah sesuai dengan kebutuhan dan keinginan calon konsumen. Sehingga dapat membuat calon konsumen tertarik melakukan pembelian produk yang ditawarkan tersebut.
Membangun Pesan Follow Up yang Efektif
Salah satu hal yang sulit untuk dilakukan oleh para pemilik bisnis yaitu memastikan bagaimana membangun apa itu follow up yang efektif. Melakukan follow up sekedarnya bisa saja cukup mudah. Namun memastikan bahwa aksi tersebut efektif adalah hal yang tidak mudah. Apalagi jika ingin memastikan calon konsumen melakukan pembelian.
Oleh sebab itu ada baiknya mengetahui seperti apa membangun pesan follow up yang efektif tersebut. Misalnya saja dengan cara berikut di bawah ini.
Komunikasi yang personal dan relevan dengan kebutuhan prospek
Komunikasi merupakan salah satu kunci yang utama. Oleh sebab itu jika ingin berhasil dalam melakukan follow up, maka dibutuhkan teknik komunikasi yang memadai. Dalam arti, pastikan apa yang disampaikan nantinya sesuai dengan kebutuhan calon konsumen atau prospek. Sehingga mereka akan merasa tertarik untuk bertindak lebih lanjut.
Penggunaan teknik persuasif untuk meningkatkan minat dan kepercayaan prospek
Cara lain untuk membangun pesan follow up yang efektif juga bisa dilakukan melalui penggunaan teknik persuasif. Dimana fokus dari hal tersebut untuk memastikan minat serta kepercayaan prospek atau target konsumen kepada pemilik usaha. Sehingga pada akhirnya mau melakukan pembelian.
Menyediakan informasi tambahan atau insentif yang memikat
Memberikan insentif juga bisa menjadi salah satu strategi menarik dalam apa itu follow up. Dengan hal tersebut bisa saja membuat calon konsumen merasa tertarik dan akhirnya melakukan pembelian saat usai mendapatkan follow up.
Timing yang Tepat dalam Follow Up
Menentukan jadwal follow up yang sesuai juga merupakan salah satu hal yang penting. Banyak pemilik bisnis memilih timing yang salah dalam melakukan apa itu follow up. Sehingga pada akhirnya tidak dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Oleh sebab itu ada baiknya melihat sebaik mungkin seperti apa timing yang tepat untuk hal ini. Supaya calon konsumen atau target konsumen merasa nyaman dan akhirnya melakukan pembelian.
Melacak dan Mengevaluasi Keberhasilan Follow Up
Adapun pada dasarnya dibutuhkan metrik yang relevan untuk mengukur efektivitas follow up, seperti tingkat respons, konversi, dan penjualan yang dihasilkan. Karena itu jika ingin memastikan evaluasi terhadap apa itu follow up yang berhasil, tentu saja seluruh poin ini harus dapat tersedia dengan baik. Sehingga perusahaan sangat perlu untuk mengetahui dan mendata tingkat respons calon konsumen setelah follow up hingga berapa persentase tingkat penjualan setelah melakukan follow up. Dari sini pemilik bisnis dapat memperoleh informasi apakah strategi follow up yang dilakukan telah berhasil atau belum.
Kesimpulan
Dari penjelasan yang diberikan di atas, dapat dilihat seperti apa pengertian dari apa itu follow up. Lalu bagaimana strategi terbaik untuk melakukan hal ini hingga bagaimana langkah melakukan evaluasi dari aktivitas follow up yang telah dilakukan. Supaya nantinya target pemasaran terpenuhi dan peningkatan penjualan dapat tercapai.
Apabila ingin melakukan strategi ini dengan efektif dan optimal, maka manfaatkan saja aplikasi menarik dari Supertim yang didukung oleh fitur-fitur keren untuk membantu melakukan follow up. Mulai dari fitur tugas untuk melakukan follow up, fitur notifikasi deadline tugas, hingga fitur pelaporan hasil tugas atau follow up. Sehingga dari sini nantinya aktivitas follow up yang dilakukan bisa meraih hasil yang baik dan optimal.